Kamis, 22 April 2010

BAGAN IBD BAB 8

Achmad Sulaiman
1ka26
IBD 8
16109877

8
IBD
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang jadi pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia berdasarkan pengalaman sejarah dalam waktu dan tempat hidupnya.

Pandanagan hidup menurut asalnya :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang ada benarnya.

Pandangan hidup ada 4 unsur-unsur, yaitu :
1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2. Kebijakan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tentram.
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.

B. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandngan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang.

Ada 3 faktor dalam menentukan cita-cita atau tidak mencapai :
1. Manusiannya yang memiliki cita-cita;
2. Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan;
3. Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.

Faktor yang menentukan cita-cita:
Faktor manusia yang merupakan untuk mencapai cita-cita ditentukan oleh khualitas manusia. Kerja keras merupakan faktor yang berpengaruh dalam mencapai cita-cita jika berhasil akan mendapat kepuasan tersendiri.










Faktor kondisi merupakan faktor yang mempengaruhi cita-cita, pada umumnya dapat dikatakan menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan faktor yang memperlancar cita-cita yang akan dicapai sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi.

Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Maka cita-cita harus dicapai dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kondisi yang dilalui. Cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tetapi dimiliki oleh masyarakat bangsa dan negara.

C. Kebijakan
Kebijakan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsure tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup.

Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
1. Manusia sebagai makhluk pribadi,
2. Manusia sebagai anggota masyarakat, dan
3. Manusia sebagai makhluk Tuhan.

Suara hati adalah semacam bisikan untuk menimbangkan mana yang bai dan buruknya dalam suatu perbuatan. Jadi suara hati merupakan hakim dalam diri sendiri. Sebab itu suara hati sangat penting dalam kehidupan manusia.

Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan.

Kebijakan berarti :
1. Berkata sopan,
2. Santun,
3. Berbahasa baik,
4. Bertingkah laku baik,
5. Ramah tamah terhadap siapapun,
6. Berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.









D. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia ingin kaya maka ia harus kerja keras. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak maupun tenaga atau jasmani bahkan keduanya.

Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat amanusia iri, miskin, dan melarat bahkan menjatuhkan martabat sebagai manusia.

Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan kasih sayang maka ketidakmampuan peningkatan kekeluargaan.

E. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.

Menurut Prof. Dr. Harum Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
a. Aliran Naturalisme, Aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan, Bagi percaya pada Tuhan itulah kekuasaan tertinggi dan manusia mengabdi pada Tuhan berdasarkan ajarannya.
Ajaran Agama dibagi 2 macam, yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis, yang disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia sifatnya relatif.

b. Aliran Intelektualisme, Logika atau akal. Akal berarti qolbu yang berpusat dihati, sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.

c. Aliran Gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu :
1. Pandangan hidup sosialisme, mengutamakan logika berfikir dari hati nurani,
2. Sosialisme religius, mengutamakan kedua-duanya.

F. Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik, yaitu :
1. Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alqur’an dan hadist serta ijamak ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Mengerti, mengerti yang ada disini merupakan mengerti tentang pandangan hidup.
3. Menghayati, dalam pandangan hidup dapat dilakukan memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang pandangan hidup.
4. Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
5. Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
6. Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar