Selasa, 30 Maret 2010
BAGAN IBD BAB 3
1ka26
IBD 3
16109877
3
IBD
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN
A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD merupakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris The Humanities, Istilah dari bahasa Latin Humanus, berarti manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra merupakan komunikasi, karena mempunyai sifat abstrasi. Sedangkan filsafat menggunakan bahasa, abstrasi. Sifat abstrak inilah kurangnya komunikasi.
B. IBD hubungan dengan prosa
Prosa merupakan kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayalan atau juga imajinasi.
Prosa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Prosa Lama, meliputi:
• Cerpen,
• Novel,
• Biografi,
• Kisah,
• Otobiografi.
Prosa Baru, meliputi:
• Dongeng,
• Hikayat,
• Sejarah,
• Epos,
• Cerita Pelipur lara.
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Nilai lewat sastra
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan Pembaca memperoleh kesenangan dengan mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan Informasi Memberikan informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Menstimulasi warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Pembaca dapat menilai pengalaman individu.
Nilai lewat moral
1. Karya yang mengikuti perkembangan zamannya.
2. Karya yang mengajak merenungkan peristiwan.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Figuran bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, sehingga menarik.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
Kata-kata yang berjiwa yaitu kata yang berisi tentang perasaan jiwa penyair.
Kata-kata yang konotatif yaitu nilai yang sudah dibumbuhi oleh rasa asosiasi.
Alasan penyajian tentang puisi IBD
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
Setiap manusia ingin memilki sastra puisi yang merupakan pengalaman pribadinya dan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang ada didalam puisi tersebut.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dalam puisi mampu mengajak kita untuk menjenguk hati orang lain maupun diri sendiri menjelaskan pengalamannya.
3. Puisi dan keisyafan social;
Puisi juga memberitahu kita tentang pengetahuan sosial. Secara imajinatif puisi yang berupa, sebagai berikut:
Penderita atas ketidakadilan;
Perjuangan untuk kekuasaan;
Konflik dengan sesamanya;
Pemberontakan kepada hukuman Tuhan.
BAGAN IBD BAB 5
1ka26
IBD 5
16109877
5
IBD
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya.
Perbedaan keindahan menurut luasnya
Keindahan dalam arti luas, keindahan adalah meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetis murni, dalam hubungan segala sesuatu diserapnya.
Keindahan dalam arti terbatas, menyangkut benda yang diserapnya penglihatan.
Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyebabkan minat seseorang.
Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda sendiri.
Nilai digolongkan
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya.
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi benda itu sendiri.
Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, perasaan yang indah.
Alasan menciptakan keindahan
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan manusia
4. Kemerosotan zaman
Menurut pandangan romantic
Eras Cassirer mengatakan bahwa keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan dalam buku An Essay on Man.
Endymion mengatakan A thing of beauty is a joy forever its loveliness increases; it will never pass into nothingness ( bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan.
B. Renungan
Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Seni menurut teori
1. Teori Pengungkapan Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of human felling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi.
2. Tokoh Metafisik orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung. Tokoh: Plato dan Athur Schopenhauer (1788-1860).
3. Teori Psikologis Didasarkan oleh kejiwaan tentang sumber seni adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedick Schiller 1757-1805 dan Hebert Spencer 1820-1903).
C. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi, dari rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
a. Teori Objektif dan Subjektif
1. Teori objektif keindahan merupakan cirri nilai estetik yaitu kualitas yang memang benar melekat dalam bentuk yang indah. Pendukung teori adalah Plato, Hegel dan Bernard.
2. Teori subjektif indah suatu benda yang tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori adalah Henry Home.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa yunani kuno dengan arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.
1ka26
IBD 3
16109877
3
IBD
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN
A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD merupakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris The Humanities, Istilah dari bahasa Latin Humanus, berarti manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra merupakan komunikasi, karena mempunyai sifat abstrasi. Sedangkan filsafat menggunakan bahasa, abstrasi. Sifat abstrak inilah kurangnya komunikasi.
B. IBD hubungan dengan prosa
Prosa merupakan kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayalan atau juga imajinasi.
Prosa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Prosa Lama, meliputi:
• Cerpen,
• Novel,
• Biografi,
• Kisah,
• Otobiografi.
Prosa Baru, meliputi:
• Dongeng,
• Hikayat,
• Sejarah,
• Epos,
• Cerita Pelipur lara.
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Nilai lewat sastra
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan Pembaca memperoleh kesenangan dengan mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan Informasi Memberikan informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural Menstimulasi warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Pembaca dapat menilai pengalaman individu.
Nilai lewat moral
1. Karya yang mengikuti perkembangan zamannya.
2. Karya yang mengajak merenungkan peristiwan.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Figuran bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, sehingga menarik.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
Kata-kata yang berjiwa yaitu kata yang berisi tentang perasaan jiwa penyair.
Kata-kata yang konotatif yaitu nilai yang sudah dibumbuhi oleh rasa asosiasi.
Alasan penyajian tentang puisi IBD
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
Setiap manusia ingin memilki sastra puisi yang merupakan pengalaman pribadinya dan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang ada didalam puisi tersebut.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dalam puisi mampu mengajak kita untuk menjenguk hati orang lain maupun diri sendiri menjelaskan pengalamannya.
3. Puisi dan keisyafan social;
Puisi juga memberitahu kita tentang pengetahuan sosial. Secara imajinatif puisi yang berupa, sebagai berikut:
Penderita atas ketidakadilan;
Perjuangan untuk kekuasaan;
Konflik dengan sesamanya;
Pemberontakan kepada hukuman Tuhan.
BAGAN IBD BAB 4
1ka26
IBD 4
16109877
4
IBD
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa suka dan saying maupun tertarik.
Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, cinta adalah seseorang yang harus mencintai kekasihnya dengan sepenuh hati.
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono
Cinta dibagi menjadi tiga unsur, yaitu:
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta Memiliki Tiga Tingkatan, antara lain:
1. Tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah)
2. Menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat)
3. Rendah (keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal)
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang merupakan perbuatan yang merusak, bentuknya misalnya:
1. Cinta kepada thagut (syetan), menymbah selain Allah;
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu;
3. Cinta yang melebihi cinta orang tua, anak istri, & perniagaan.
Hikmah-hikmah cinta
1. Cinta merupakan ujian yang berat dan pahit, karena menghadapi rintangan.
2. Fenomena cinta telah melekat dalam manusia untuk pendorong semangat.
3. Fenomena cinta merupakan factor utama kelanjutan hidup manusia.
4. Fenomena cinta kuat dalam pengikat hubungan anggota keluarga, kerukunan masyarakat, keamanan, dan ketentraman.
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8, QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama Manusia.
3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam, 19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran, 3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.
C. Kasih Sayang
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat aktif .
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat aktif.
D. Kemesraan
Kemesraan adalah Suatu hubungan suami istri yang sedang dimabuk asmara didalam rumah tangga. Kemesraan yang muncul dari cinta yang menciptakan bentuk seni dan budaya khusus.
E. Pemujaan
Pemujaan adalah Adanya kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui komunikasi ritual.
F. Belas Kasihan
1.Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.
2. Cinta Philia ialah cinta kepada orang tua, saudara, dan yang ketiga.
3. Cinta Amor ialah antara pria dan wanita.
Cinta yang merupakan, cinta sesama perpaduan antara cinta Agape dan Philia. Esai on love cinta adlah rasa persatuan tanpa syarat. Dalam kehidupan sehari-hari banyak yang harus dikasihani.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih yang sering dicampur adukan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, Dengan demikian cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka yang dapat dikatakan bahwa terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
Jumat, 26 Maret 2010
BAGAN IBD 2
Achmad Sulaiman
1ka26
IBD 2
16109877
2
IBD
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
4 Unsur manusia
Jasad : Bagian pada manusia yang dapat dipenginderaan dan dalam ruang waktu;
Hayat : Dalam kehidupan ada suatu gerak pada melakukan sesuatu;
Ruh : Adanya Pengajaran dari tuhan tentang yang dilakukan benar ataupun salah.
Nafs : Merupakan bagian dari kesadaran diri sendiri..
Manusia sebagai kepribadian
ID, Suatu kepribadian yang paling primitif danpaling tidak nampak.
EGO, Bagian dari IdD tentang kepribadian eksekutif dalam hubungan dengan ID.
SUPER EGO, Kepribadiaan yang paling tidak muncul dalam unmur 5 tahun dan mengembangkan antara ID dan EGO baik internal maupun eksternal .
Hakekat manusia
Makhluk Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Makhluk Tuhan paling sempurna disbanding makluk lainnya, misalnya
A. Perasaan Intelektual
B. Perasaan Estetis
C. Perasaan Etis
D. Perasaan Diri
E. Perasaan Sosial
F. Perasaan Religius
Makhluk biokultural, yaitu Makhluk hayati maupun budayawi.
Makhluk ciptaan Tuhan yang bisa berpikir dan bekerja maupun berkarya.
Pengertian Kebudayaan
Menurut E. B. Taylor (1871) Kebudayaan adalah merupakan bagian dari pengetahuan, kesenian, kepercayaan, moral, hkum, adat istiadat dan kemampuan yang lainnya.
Menurut Selo Sumarjan dan Soeloeman Soemardi merupakan hasil karya, rasa dan citra masyarakat.
Menurut Sultan Takdir Alisyahbana, menginfestasi cara pikir.
Menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah dari gagasan dan karya yang dibuat manusia melalui belajar dari hasil budi pekertinya.
Menurut A. L. Krober dan C. Kluckhon, Kebudayaan adalah menifestasi dunia kerja seluas-luasnya.
Menurut C. A. Van Paursen, Kebudayaan adalah menifestasi kehidupan setiap orang, dan
kelompok yang berlainan dengan hewan , tetapi manusia dapat mengubah alam.
Menurut Krober dan Kluckhaon Menterjemahkan kebudayaan ada yanmg terdiri dari pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh.
Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herkovits ada pendapat unsur yaitu : Alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan organisasi kekuatan.
Menurut Bronislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari system norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
Menurut C. Kluckhon
A. Sistem Religi;
B. Sistem organisasi kemasyarakatan;
C. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi;
D. Sistem teknologi dan peralatan;
E. Sistem Pengetahuan;
F. Bahasa dan Kesenian;
Wujud Kebudayaan
Konsep gagasan dan pikiran manusia.
Kompleks aktivitas;
Wujud sebagai benda;
Orientasi Nilai Budaya
Hakekat hidup manusia.
Hakekat karya manusia.
Hakekat waktu.
Hakekat alam manusia.
Hakekat hubungan manusia.
Kaitan manusia dan kebudayaan
Ekternalisasi.
Obyektivitasi
Internalisasi.
Perubahan Kebudayaan
Sebab-sebab yang berasal dari budaya masyarakat iti sendiri contoh jumlah dan komposisi penduduk.
Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Tidakanya suatu budaya unsur kebudayaan baru
Terbatasanya masyarakat memiliki hubungan atau kontrak.
Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan.
Corak struktur sosial suatu masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan.
Dapat dengan mudah dibuktikan oleh warga masyarakat.
BAGAN IBD 1
Achmad Sulaiman
1ka26
IBD 1
1
IBD
TINJAUAN TENTANG IBD
Membicarakan
Nilai kehidupan atau norma,
Kebudayaan,
Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Memperlihatkan
Adanya usaha dalam penyidikan baik didalam ataupun diluar linkungan sekitarnya.
Dapat melakukan pola-pola sesuai dengan apa yang sehari-hari dilakukan.
Memiliki pemikiran yang baik dalam melakukan sesuatu dan dapat mengkoreksi dirinya sendiri.
Menjalankan nilai-nilai yang telah dia miliki dengan rasa tanggungjawab dan tidak menerima yang tidak benar.
Latar belakang permasalahan
Adanya keterkaitan bangasa
Dalam pembangunan yang menimbulkan dampak dinilai budaya dan manusia.
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat merubah kondisi diri manusia.
Tujuan IBD
Memiliki jiwa pancasila dalam melakukan perbuatan mencerminkan sikap atau nilai-nilai pancasila dan terlebih kepentingan nasional dan kemanusiaan dahulu.
Taqwa terhadap tuhan yang maha esa, bersikap sesuia dengan ajaran agamanya, dan memiliki rasa tenggang rasa antar pemeluk agama lainnya.
Memiliki wawasan yang luas tentang permasalahan ekonomi, sosial ,dan budaya.
Dapat melestarikan wawasan budaya bagaimana caranya dan tinkat kualitasnya.
Sabtu, 20 Maret 2010
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................... 2
1.3 Sasaran.................................................................................................. 3
BAB II PERMASALAHAN
2.1 Permasalahan........................................................................................ 4
2.2 Analisis SWOT
1. Strengths (Kekuatan).............................................................................. 4
2. Weaknesses (Kelemahan)....................................................................... 5
3. Opportunities (Peluang).......................................................................... 6
4. Threats (Tantangan)................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 8
3.2 Rekomendasi......................................................................................... 9
3.3 Referensi................................................................................................ 10
Rabu, 03 Maret 2010
Karya Tulis 2
KARYA TULIS
ILMU SOSIAL DASAR
KERUKUNAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH:
Nama : ACHMAD SULAIMAN
NPM : 16109877
Kelas : 1KA26
Program Sistem Informasi
Universitas Gunadarma Kampus “J” Kalimalang
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan segala karunia dan limpahan rizeki yang telah kita terima selama ini dalam kehidupan dan tidak lupa kita hanturkan kepada nabi kita Muhammad SAW. Dengan itulah tudgas ini terselesaikan, hal ini juga dapat kita pakai dalam sosialisasi kehidupan dengan cara memperoleh, mempelajari, dan mengetahui segala permasalahannya.
Berbagai laporan yang menyatakan bahwa mutu pendidikan di
Dalam kesempatan ini kami menuliskan masalah dalam masyarakat yang bertema tentang “Kerukunan dalam Masyarakat” dengan mengangkat permasalahan ini, kita mengetahui bahwa negara Indonesia mempunyai sifat yang harmonis dalam sebuah kerukunan. Tetapi pada masa era globalisasi sekarang sering kali kita melihat kekurangan sifat itu sendiri yang terkena imbasan dari negara luar.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Maka dari itu penulis menghimbau, apabila ada kesalahan mohon dimaklumi. Lebih kurangnya penulis mengucapkan terima kasih banyak.
Bekasi, 02 Maret 2010
Achmad Sulaiman
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
I.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
I.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
I.3. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
II.1. Kerukunan Masyarakat .................................................................................. 2
II.2 Tujuan Kerukunan Masyarakat ....................................................................... 2
II.3 Manfaat dari Kerukunan Masyarakat .............................................................. 3
II.4 Kelebihan dari Kerukunan Masyarakat ........................................................... 3
II.5 Solusi untuk terjalannya dari Kerukunan Masyarakat ..................................... 3
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 4
III 1. Kesimpulan .................................................................................................... 4
III 2. Saran dan Kritik ............................................................................................. 5
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kita ketahui bangsa kita terkenal dengan keanekaragamannya dan juga kaya akan adat istiadat yang terpenting dalam hal kerukunan
Daam hal itu juga kita dapat mengartikan bahwa dalam terciptanya suatu kerukunan dapat terciptanya kedamaian, ketentaraman, keharmonisan, dan kehormatan satu sama lain. Kerukunan merupakan sikap kesadaran dari diri sendiri yang bersifat pribadi dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
I.2. Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari kerukunan masyarakat ?
- Apa tujuan dari kerukunan masyarakat ?
- Apa manfaat dari kerukunan masyarakat ?
- Apa kelebihan dari kerukunan masyarakat ?
- Apa solusi untuk terjalannya kerukunan masyarakat ?
I.3. Tujuan
· Dapat memahami suatu pengertian dari kerukunan masyarakat ?
· Agar memahami tentang rasa pentingnya kerukunan masyarakat ?
· Menjaga selalu sikap kerukunan ?
· Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi tentang kerukunan masyarakat ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Kerukunan Masyarakat
A. Pengertian Kerukunan
Kerukunan diambil dari kalimat rukun yang diartikan damai, tentram, dan sejahtera. Kerukunan dapat dimaksud juga suatu kondisi dalam suatu kehidupan yang memelihara kedamaian, ketentraman, dan ketenangan. Merupakann awala dari permulaan dari suatu kita dalam kondisi sadar dan kita tidak dipaksa oleh seseorang murni dari hati kita sendiri.
II.2 Tujuan Kerukunan Masyarakat
Dalam kerukunan masyarakat kiata melihat ada suatu tujuan yang ingin dicapai , yaitu sebagai berikut:
a. Adanya kecintaan satu sama lain
Dalam kecintaan satu sama lain kerukunan masyarakat mulai terciptanya saling menghargai, saling menghormati, saling menyayangi, saling tolong menolong, dan sebagainya.
b. Adanya persatuan yang kuat
Mendefnisikan persatuan melaui sebuah kerukunan masyarakat yang terpenting adanya suatu terikatnya persatuan yang terjalin kuat sesuai apa yang telah dicita-citakan.
c. Adanya tingkat rasa peduli
Melalui kerukunan masyarakat dapat peduli bagi setiap orang yang ada disekitarnya, yang membutuhkan bantuan dari anda. Sesuai dengan apa yang telah diterjemahkan manusia adalah makhluk social yang selalu membutuhkan kepedulian orang lain.
2
II.3 Manfaat dari Kerukunan Masyarakat
Dalam suatu kerukunan masyarakat mempunyai yang beranggapan bahwa, sebenarnya kerukunan masyarakat bermanfaat sebagai tolak ukur kita terhadap kerukunan seseorang sesuai apa yang telah dijalankannya, ada juga manfaat dari itu antara lain:
· Mendapatkan sifat dari kerukunan.
· Mampu menjalankan sikap kerukunan.
· Menghilangkan sifat dari ketidak rukunan masyarakat.
· Berpotensi menjalankan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
II.4 Kelebihan dari Kerukunan Masyarakat
Disamping itu semua bias diberikan suatu kelebihan kerukunan yang dimiliki antara lain :
· Dapat membantu kita mempercepat sikap saling berkeluarga.
· Menumbuhkan rasa kepedualiaan satu sama lainnya.
· Adanya hal yang berhubungan pancasila.
· Adanya tanggung jawab dalam pekerjaan.
· Mempermudah dalam menjadi keharmonisan.
II.5 Solusi untuk terjalannya dari Kerukunan Masyarakat
Dalam hal kerukanan masyarakat adanya suatu penyimpangan tetapi terjalinnya solusi untuk membahasnya sendiri antara lain :
· Mendirikan tata krama pada norma pancasila yang ada.
· Meningkatkan nilai ketagwaan kita semua.
· Terjalinnya komunikasi antara masyarakat sekitar dalam sebuah kerukunan.
· Pengamalan nilai pancasila.
3
BAB III
PENUTUP
III 1. Kesimpulan
Dari tulisan tugas kami menulis tentang kerukunan masyarakat yang terdapat pada permasalahanh yang terdapat pada wacana ini yang menghimbau pada kita semua bersikap kerukunan dalam masyarakat memiliki nilai amal pancasila terutama pada nilai kerukunan masyarkat, dapat kami simpulkan kerunan dapat terjadi dari sikap kemauan kita untuk menjalankan suatu kerukunan dalam menjaga situasi damai dan tentram yang merupakan suatu tujuan kita bersama.
Disamping kerukunan masyarakat terdapatnya jalinan kasih yang merupakan suatu kerukunan, ada juga penyimpangan suatu kerukunan dalam masyarakat tetapi dalam hal itu dismpulkan adanya solusi untuk mengatasi hala itupun juga yang merupakan penyimpangan dari kerukunan.
Dengan demikian suatu kerukunan banyak yang mengandung nilai pancasila dan juga menaati suatu norma-norma yang terdapat pada kerukunan masyarakat. Penulis menyarankan apabila suatu kerukunan tidak didukung dari setiap keluarga tidak dapat terciptanya kerukunan masyarkat yang harmonis.
4
III 2. Saran dan Kritik
Saran dan kritik merupakan asperasi yang dipergunakan untuk memungkinkan penulis seberapa besar kekurangan yang dialaminya.
Saran yang diberikan sebagai berikut:
- Berikanlah aspirasi pada kegiatan kerukunan.
- Berkumpulah sesama masyarakat sekitar yang ada.
- Bermusyawarah dalam kegiatan apapun.
- Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
- Ikut serta dalam menjaga keamanan sekitar untuk mencapai tujuan bersama.
- Bergabung dalam organisasi dalam masyarakat.
Kritik yang melalui suara pembaca dapat diterima oleh penulis dengan cara memberikan suatu komentar yang didalamnya membahas tentang penulis membahas dan seberapa jauhnya penulis membahasnya, akan tetapi ada kekurangan penulis dalam sebuah penulisan. Penulis mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan bagi para pembaca.
5
Adang ,Achmad. 1999.Kerukunan Masyarakat. www. Google. com.
6